Yogyakarta, Waspada.co.id – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, mengunjungi Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam rangka pengembangan jargas di Kota Yogyakarta.
PGN telah membangun jargas di Kabupaten Sleman dengan investasi mandiri dan akan memperluas pembangunan di Kota Yogyakarta.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengatakan bahwa pertemuan PGN dengan Sultan HB X dilakukan untuk memastikan pembangunan jargas di DIY berjalan lancar demi memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. PGN juga menjamin bahwa pembangunan jargas dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kelestarian lingkungan sesuai dengan pesan dari Sultan HB X.
“Saat ini kami sudah memiliki rencana pembangunan jargas di DIY. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DIY. Kami ingin membangun jargas di DIY dengan tujuan baik, namun tetap menjaga keindahan dan nilai warisan Yogyakarta,” kata Arief setelah pertemuan dengan Sultan HB X pada Senin (15/7), dengan didampingi oleh Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, pada Selasa (16/7).
PGN ingin memberikan manfaat dari penggunaan energi gas bumi bagi masyarakat DIY. Gas disalurkan melalui pipa untuk kepraktisan, keamanan, dan efisiensi ruang. Selain itu, pengguna tidak perlu khawatir kehabisan gas karena gas bumi tersedia 24 jam.
“Tidak hanya untuk rumah tangga, jargas yang akan dikembangkan di DIY juga ditujukan untuk usaha skala kecil dan besar. Dengan pembangunan dan penggunaan jargas di DIY, diharapkan dapat membantu mengurangi penggunaan gas tabung bersubsidi dan menghemat APBN terkait energi impor,” jelas Arief.
Saat proses pembangunan jargas berlangsung, PGN terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Informasi lebih lanjut mengenai jargas dan pendaftarannya dapat diperoleh melalui Kantor Perwakilan Sales Jargas di Yogyakarta atau mendaftar secara online di http://pgn.id/daftar-gaskita.
“Kami akan menjalankan pesan Sultan dengan baik, terutama terkait dengan kondisi tanah lava dan kelestarian lingkungan dalam pembangunan jargas. Jargas sendiri lebih ramah lingkungan daripada energi fosil lainnya. Komponen utamanya adalah metana yang lebih bersih, sehingga emisi karbon lebih rendah,” tutup Arief. (wol/rls/eko/d2)
