JAKARTA, Waspada.co.id – Pemerintah memiliki Visi Indonesia Emas 2045 yang bercita-cita mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Cita-cita ini bisa diwujudkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang relevan.
Presiden Joko Widodo mengatakan selain faktor keahlian, masyarakat juga diharuskan memiliki kesehatan fisik dan mental serta karakter yang jujur dan memiliki budi pekerti yang baik. Generasi muda diharapkan memiliki karakter kebangsaan yang kuat, pancasilais, moderat, toleran, dan memahami prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk mendukung visi pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melaksanakan Penayangan Newsboost di berbagai media online lokal provinsi dan nasional. Tema yang diangkat adalah Penguatan Karakter, guna menyukseskan Visi Indonesia Emas 2045 pada sektor informasi dan komunikasi publik. Pembahasan yang diangkat berupa program Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui sistem kehidupan sosial.
Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menargetkan generasi muda bisa mendapatkan pesan ini. Apalagi saat ini, bangsa Indonesia sedang berada dalam era bonus demografi dimana usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dari penduduk usia nonproduktif.
Hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menunjukkan penduduk usia muda, yakni 27,94% Generasi Z (kelahiran 1997-2012) dan 25,87% Generasi Milenial (kelahiran 1981 – 1996).
Penguatan karakter terus dilakukan sebagai upaya mempersiapkan masa depan Indonesia yang memiliki sumber daya baik, terampil dan kompetitif. Karakter ini dibutuhkan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Visi ini mencakup empat pilar, yaitu: (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, (3) Pemerataan Pembangunan, serta (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.
Penguatan karakter yang cerdas juga perlu diselaraskan dengan enam elemen utama yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila, yakni: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Gotong Royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar Kritis, (6) Kreatif. Praktiknya, nilai-nilai itu lekat dalam kehidupan anak muda; seperti saling menghormati pendapat dalam diskusi saat belajar dan bekerja, bertoleransi dalam berinteraksi sosial di dunia nyata maupun dunia maya, hingga saling membantu dan bersama-sama meraih keberhasilan. (wol/rls/ari/d2)