Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengingatkan pentingnya menjunjung etika politik kepada Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga merupakan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Meskipun masih mengaku sebagai kader PDIP, Gibran maju sebagai calon presiden bersama kubu lawan. Basarah menekankan bahwa sebagai seorang kader dan Wali Kota Solo, Gibran seharusnya sudah memahami etika berpolitik. Basarah meminta Gibran untuk berperilaku dengan baik dan bertanggung jawab atas pilihan yang sudah diambilnya. Ia juga menagih etika politik Gibran sebagai seorang kader yang telah memutuskan untuk melawan partai. Basarah mengatakan bahwa Gibran harus melaksanakan etika politik tersebut dengan sungguh-sungguh.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka terlihat gerah dan menghindar saat ditanya perihal status keanggotaannya di PDIP. Setelah menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Gibran enggan memberikan banyak komentar tentang hal tersebut. Ia mengklaim bahwa masalah statusnya telah selesai beberapa minggu yang lalu. Komarudin Watubun, Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) DPP PDIP, ingin partainya tetap berpegang teguh pada AD/ART partai yang mewajibkan kader-kadernya untuk patuh pada arahan partai, termasuk dalam hal dukungan untuk Pilpres 2024. Komarudin menyatakan bahwa dengan mendampingi Prabowo Subianto sebagai bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran secara otomatis tidak lagi menjadi anggota PDIP. Komarudin juga menyinggung pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang melarang kader-kadernya untuk bermain dua kaki. Ia ingin mengingatkan Megawati agar tetap menjalankan aturan partai dengan tegak lurus.
Menurut Komarudin, keanggotaan Gibran di PDIP secara de facto telah berakhir setelah resmi mendaftar sebagai Cawapres dari KIM. Menurutnya, PDIP tidak perlu ragu untuk melakukan pemecatan terhadap Gibran, karena kehilangan satu orang tidak akan membuat partai tersebut runtuh. Komarudin menegaskan bahwa PDIP masih memiliki banyak kader yang potensial, tidak kalah unggul dari Gibran.