Pendapat Publik: Gibran Dinilai Keluar dari PDIP oleh Sebagian Masyarakat

by -175 Views

JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan bahwa masyarakat sudah dapat menilai, dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) memperjelas statusnya di partai banteng moncong putih tersebut.

Menurutnya, tanpa harus diberhentikan, Gibran sudah otomatis hengkang dari PDIP. Ucapan ini senada dengan yang pernah disampaikan Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) DPP PDIP, Komarudin Watubun.

“Rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP,” kata Basarah saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10).

Basarah menekankan, seorang kader sudah bekewajiban untuk menuruti aturan yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks Gibran, PDIP sendiri telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden. “Maka seharusnya seluruh kader partai mematuhi, mengikuti dan mendukung keputusan resmi PDIP itu,” jelasnya.

Dengan begitu, ketika Gibran sudah memutuskan untuk maju di Pilpres 2024 dan tidak mendukung kader yang diusung oleh partainya, ia otomatis sudah keluar dari aturan PDIP sendiri.

Basarah menyatakan yang tersisa dari Gibran hanyalah etika politik untuk mengundurkan diri sebagai kader PDIP. “Bagi PDIP kalau pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan, maka sesungguhnya dalam konteks etika politik rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDIP,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) DPP PDIP, Komarudin Watubun ingin partainya tegak lurus dengan AD/ART partai yang mengharuskan kadernya patuh dengan arahan partai, termasuk urusan arah dukungan Pilpres 2024.

Ia menyoroti langkah kadernya Gibran Rakabuming Raka yang sudah resmi mendampingi bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto. “Maka otomatis Gibran sudah tidak jadi anggota Partai PDIP,” tegas Komarudin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/10).

Ia pun turut menyinggung pernyataan Ketumnya, Megawati Soekarnoputri yang dalam berbagai kesempatan dengan tegas menyatakan, tidak boleh dan melarang para kadernya untuk bermain dua kaki. Seakan Komarudin ingin mengingatkan Megawati soal tegak lurus terhadap aturan partai.

“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM. Tidak perlu heboh. Dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti dan beralih itu hal yang biasa,” tutur dia.

Menurutnya, PDIP tak perlu ragu lagi untuk memecat Gibran, sebab kehilangan satu orang Gibran tidak akan membuat partainya runtuh. Komarudin menegaskan partai banteng moncong putih masih memiliki banyak kader yang potensial, tak kalah unggul dari Gibran.