Pemerintah telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai upaya percepatan pembangunan guna mengakhiri paradoks di Indonesia. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi alam luar biasa dengan sumber daya alam berlimpah. Hal ini termasuk deposit nikel terbesar, pangsa pasar sawit dunia, serta kekayaan produk laut dan perikanan yang melimpah.
Dalam upaya mengatasi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah menegaskan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam sesuai dengan mandat UUD 1945 Pasal 33. Namun, selama ini sebagian besar sumber daya alam diekspor mentah, sehingga nilai tambahnya tidak maksimal dinikmati oleh Indonesia. Dengan pembentukan Danantara, diharapkan Indonesia dapat lebih fokus menguasai industri strategis dan memacu pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Melalui Danantara, Badan Usaha Milik Negara dapat dikonsolidasikan dalam satu entitas untuk meningkatkan pengelolaan aset Indonesia sebesar Rp14 triliun. Hal ini menjadi langkah penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, hilirisasi menjadi kunci dalam percepatan pembangunan dan pencapaian kesejahteraan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
