Korupsi di Indonesia telah mencapai skala yang sangat besar, dengan keterlibatan oknum pemimpin, anggota legislatif, aparat penegak hukum, pengusaha, dan LSM anti korupsi. Kasus-kasus korupsi ini menyebabkan kerugian keuangan negara yang fantastis. Pemerhati Intelijen, Sri Radjasa MBA, mengatakan bahwa korupsi merupakan kejahatan terorganisir yang melibatkan berbagai pihak.
Kejaksaan Agung telah secara aktif mengungkap kasus korupsi besar, namun seiring dengan hal ini, terlihat upaya perlawanan dari gerombolan koruptor yang bersekongkol dengan makelar kasus dan tokoh judi online untuk menggagalkan proses hukum. Taktik mereka termasuk melaporkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus kepada KPK, menekan KPK dengan menggunakan aktivis anti korupsi, dan melakukan upaya menghalangi proses hukum yang sedang berjalan.
Beberapa institusi terkait telah melakukan penyelidikan dan menemukan oknum-oknum yang diduga sebagai otak di balik penggagalan proses hukum di Kejaksaan Agung. Mereka disinyalir mendapat dukungan dari bandar judi online untuk menghalang-halangi proses hukum tersebut. Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa siapapun yang melindungi koruptor akan ditindak, termasuk para pejabat yang dianggap melindungi koruptor. Langkah-langkah koordinasi institusi terkait dilakukan untuk mengejar otak di balik upaya penggagalan proses hukum ini.
