Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, mengekspresikan keprihatinannya terhadap pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, terkait kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica). Dar Edi Yoga menekankan pentingnya empati dan sikap tegas dari pejabat negara dalam mendukung kebebasan pers, menegaskan bahwa ancaman terhadap jurnalis tidak boleh dianggap sepele. Selain sebagai bentuk intimidasi terhadap individu jurnalis, insiden ini juga dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan pers yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Dar Edi Yoga menyerukan pemerintah dan aparat hukum untuk menangani kasus ini secara serius dan menemukan pelakunya. Ia juga memberikan saran kepada Hasan Nasbi untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, terutama terkait isu-isu kebebasan pers dan keselamatan jurnalis. Menurutnya, jurnalis memiliki peran vital dalam menjaga transparansi dan demokrasi, sehingga segala bentuk ancaman terhadap mereka harus ditindak tegas.
Forum Pemred SMSI mengajak seluruh insan pers untuk tetap solid dan tidak gentar dalam menjalankan tugas jurnalistik. Tekanan dan intimidasi tidak boleh menghalangi hak publik atas informasi yang independen dan terpercaya. Dar Edi Yoga menegaskan perlunya sikap yang mendukung kebebasan pers dan perlindungan terhadap jurnalis agar tidak dianggap sebagai bahan candaan.
