Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara untuk memastikan pasokan energi tersedia secara aman menjelang Idul Fitri 2025. Dalam kunjungan ini, BPH Migas dan Kementerian ESDM memeriksa berbagai fasilitas energi di Sumatera Utara, termasuk pangkalan LPG, monitoring center gas bumi, dan pasokan listrik. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menyatakan bahwa pasokan energi aman hingga lebaran Idul Fitri, dengan cadangan listrik mencapai sekitar 30% dan PLN menyiapkan genset di tempat-tempat strategis untuk memastikan kelancaran suplai listrik.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, menambahkan bahwa secara nasional pasokan listrik aman karena sebagian besar industri tutup selama Lebaran sehingga beban listrik berkurang sekitar 29%. Di Sumatera Utara, konsumsi listrik diperkirakan turun menjadi 6,5 GW saat Lebaran dari sebelumnya 7,7 GW, menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit listrik lebih dari cukup. Kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga telah diperhatikan, dengan PLN menyiapkan SPKLU di berbagai lokasi wisata utama.
BPH Migas juga memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman dengan ketahanan masing-masing 23 hari dan 11 hari. Distribusi BBM dan LPG berjalan sesuai prosedur dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan. Selain itu, pasokan gas bumi di rumah tangga juga aman dengan jaringan jar gas yang telah mencapai 46.000 sambungan di Sumatera Utara.
PGN telah menyiapkan Satgas RAFI (Ramadan dan Idul Fitri) 2025 yang bertugas selama 24 jam untuk menyambut Idul Fitri. Stok gas bumi disimpan di pipa Arun Belawan dan juga tersedia stok LNG sebagai cadangan. Dengan tren pemakaian gas bumi yang berkurang selama Ramadan, PGN juga mencatat peningkatan penggunaan Jargas di Sumatera Utara. Semua persiapan ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi yang memadai dan aman selama periode Idul Fitri.
