Idulfitri adalah momen yang penting untuk membersihkan hati dan jiwa, menata kembali diri dan kembali ke fitrah setelah berpuasa selama Ramadan. Hal ini juga merupakan saat yang tepat untuk merenungkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Dalam khutbah Idulfitri 1446 H, Ustadz Muhdori Abdur Razak, M.Pd, menyampaikan pesan penting tentang amanah menegakkan keadilan yang belum sepenuhnya dijaga dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Dalam khutbahnya di Masjid At Tabayyun, Jakarta Barat, Ustadz Muhdori menyayangkan bahwa keadilan dan amanah masih terhalang oleh kepentingan segelintir orang. Ia mengingatkan bahwa keadilan adalah landasan utama dalam kehidupan masyarakat, dan bahwa semua keputusan harus berorientasi pada kemaslahatan bersama, bukan hanya kepentingan pihak tertentu.
Menyadari pentingnya keadilan dalam Islam, Ustadz Muhdori mengutip sejumlah ulama terkemuka yang menegaskan bahwa Allah akan menolong negara yang adil meskipun penduduknya kafir, dan tidak akan menolong negara yang zalim meskipun penduduknya Muslim. Sejarah juga telah membuktikan bahwa ketidakadilan adalah faktor utama runtuhnya sebuah peradaban.
Khotib Muhdori menyerukan agar keadilan menjadi prioritas utama dalam masyarakat dan bahwa para pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan keadilan. Ia juga menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk berani menyuarakan kebenaran. Dalam realitas kehidupan, tidak semua orang berani berbicara dan menyuarakan kebenaran, namun para ulama telah menegaskan bahwa diam terhadap kezaliman sama dengan mendukung kezaliman itu sendiri.
Selain itu, Ustadz Muhdori juga mengajak umat Islam untuk berdoa agar negeri ini diberkahi dengan pemimpin yang adil dan masyarakat yang mencintai kebenaran. Khotib Muhdori berpesan agar kita tidak kehilangan harapan dan terus berikhtiar, berdoa, dan menjaga fitrah agar tetap bersih. Idul Fitri adalah momen pembersihan diri dan kembali ke fitrah, serta kesempatan untuk memperjuangkan keadilan dengan cara yang penuh hikmah, kelembutan, dan keikhlasan.
