Gempa yang mengguncang Myanmar telah menelan korban sebanyak 2.719 orang meninggal, dengan 4.521 orang lainnya terluka dan lebih dari 400 orang masih hilang, demikian dilaporkan China Central Television pada Selasa (1/4). Pada Senin sebelumnya, otoritas setempat melaporkan bahwa korban meninggal akibat gempa tersebut telah mencapai lebih dari 2.000 orang, dengan sekitar 3.900 orang lainnya terluka dan 270 orang masih hilang.
Banyak pakar menduga bahwa angka kematian akan terus bertambah mengingat masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa. Upaya pencarian terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk tim dari negara lain yang memberikan bantuan.
Dampak gempa ini sangat merusak, menghancurkan banyak bangunan di Myanmar termasuk kuil dan jembatan bersejarah yang telah berusia 90 tahun. Pemerintah Myanmar juga telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari sebagai bentuk penghormatan terhadap korban gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 tersebut.
Sejumlah negara seperti Indonesia, Rusia, India, China, Thailand, Uni Emirat Arab, serta PBB telah mengirim tim pencarian dan penyelamatan khusus beserta bantuan kemanusiaan untuk membantu penanggulangan bencana ini. Semoga bantuan tersebut dapat memberikan kelegaan bagi korban yang terdampak.
