Nissan berada di jalur yang tepat untuk meluncurkan baterai all-solid state (ASSB) pada akhir tahun fiskal 2028. Dalam acara pratinjau teknologi masa depan merek tersebut di Jepang, para eksekutif dari Nissan menyatakan keyakinan mereka terhadap rencana tersebut. Shunichi Inamijima, wakil presiden Nissan untuk divisi powertrain dan rekayasa EV, menjelaskan bahwa perusahaan sedang dalam tahap puncak rekayasa paket tersebut dan akan segera mulai mengerjakan mobil-mobil dengan teknologi baru ini.
Meskipun jadwal awalnya diundur sedikit karena ekspektasi permintaan mobil listrik yang lebih rendah dari yang diperkirakan, Nissan masih bertekad untuk mencapai target peluncuran baterai ASSB pada tahun fiskal 2028. Perusahaan telah mengumumkan pembukaan pabrik percontohan untuk produksi massal dan saat ini sudah dalam proses penyelesaian desain. Baterai ASSB Nissan akan menggunakan anoda lithium-logam dengan elektrolit belerang, yang memungkinkan penggunaan katoda mangan belerang untuk mengurangi biaya produksi.
Nissan menargetkan kepadatan energi baterai sebesar 1.000 watt-jam per liter, jauh melebihi baterai lithium-ion konvensional. Keunggulan baterai solid-state ini juga terletak pada kemampuannya untuk menahan suhu tinggi hingga 212 derajat Fahrenheit dan dapat diisi daya hingga 65% dalam waktu 5 menit saja. Selain untuk mobil listrik, baterai ini juga akan berguna untuk mobil hibrida, seperti SUV yang lebih besar, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperpanjang umur kendaraan tersebut.
Meskipun Mercedes juga telah menguji prototipe EV solid-state, Nissan tampaknya memiliki jadwal yang lebih agresif dalam menghadirkan teknologi ini ke pasar. Dengan persaingan yang semakin ketat di industri baterai mobil, Nissan akan terus berupaya untuk menjadi pemimpin dalam menghadirkan inovasi terbaru. Semua ini menandai langkah besar dalam menantikan elit baterai solid-state baru untuk mobil masa depan.