Israel Terus Menyerang Jurnalis di Gaza, Lebih Dari Dua Puluh Terluka atau Tewas
Pasca kekejaman yang menimpa petugas paramedis, tentara Israel kini menargetkan para jurnalis di Gaza. Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa pasukan Israel menembaki tenda yang melindungi wartawan di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Dalam serangan itu, setidaknya dua orang tewas, termasuk seorang jurnalis foto Al Jazeera bernama Mahmoud Awad.
Salah satu korban yang tewas adalah Helmi al-Faqawi, seorang wartawan yang dihormati. Sementara itu, wartawan lain seperti Ahmed Mansour mengalami luka parah dan luka bakar akibat serangan tersebut. Selain itu, tujuh wartawan lainnya juga mengalami luka dalam insiden tragis ini.
Israel telah terus melancarkan serangan di Gaza sejak Oktober 2023, dengan lebih dari 200 wartawan Palestina menjadi korban. Ditambah dengan pembunuhan 15 paramedis dan petugas layanan medis sebelumnya, mengakibatkan lebih dari 50.000 warga Palestina tewas sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Meskipun banyak negara dan kelompok HAM mengutuk tindakan Israel, AS tetap memberikan dukungan padanya. Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Situasi di Gaza semakin memprihatinkan dengan kasus genosida yang akan dihadapi Israel di Mahkamah Internasional. Dengan kehancuran yang ditinggalkan di Gaza, tindakan Israel terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tidak bisa dibiarkan begitu saja. (wol/republika/mrz/d2)