The Challenges of a Troubled Economy: Online Vigilance

by -9 Views

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi baru di level $3.273 per ons troy. Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengamati bahwa ketika harga emas naik, masyarakat menjadi khawatir akan adanya potensi koreksi. Namun, belakangan ini terjadi antrian pembelian emas di berbagai butik atau toko emas karena ketika harga emas naik, minat beli masyarakat justru meningkat. Hal ini tidak hanya dipicu oleh kenaikan harga emas, tetapi juga oleh persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang semakin buruk. Khususnya setelah gejolak perang dagang terjadi akhir-akhir ini.

Perang dagang antara AS dan China juga turut memengaruhi sentimen pasar global. Fenomena ini membuat banyak instrumen keuangan mengalami kerugian, mulai dari melemahnya mata uang dunia, pasar saham, hingga penjualan obligasi. Dilain sisi, sektor properti juga mengalami tekanan dengan menurunnya sewa properti untuk kebutuhan bisnis dan kantoran. Akumulasi sentimen negatif inilah yang mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong membeli emas sebagai aset lindung nilai.

Emas dianggap sebagai pilihan investasi yang aman karena sifatnya yang likuid, stabil, dan berperan sebagai aset lindung nilai. Perang dagang yang berkepanjangan juga dianggap dapat memicu kenaikan tekanan inflasi, sehingga masyarakat memilih emas sebagai alternatif investasi yang aman. Ekspektasi terhadap kondisi ekonomi yang memburuk dan meningkatnya tekanan inflasi menjadi faktor penting yang mendorong minat masyarakat untuk membeli emas.

Source link