Masalah permintaan Tesla terus menjadi sorotan, dengan Model Y yang merupakan produk tersukses menjadi korban terbaru dari keputusan perusahaan. Pekerja perakitan di pabrik Tesla di Austin, Texas, terpaksa diminta untuk tinggal di rumah selama seminggu pada hari Memorial Day, yang berdampak langsung pada produksi Model Y. Selain itu, para pekerja lini Cybertruck juga diberikan istirahat pada akhir bulan Mei.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat Cybertruck yang sebelumnya berhasil menjual dengan baik di pasaran. Namun, permintaan untuk truk ini telah menurun secara signifikan, memaksa Tesla untuk mengambil langkah-langkah drastis dalam manajemen produksi. Selama berita utama, Elon Musk mengklaim bahwa Cybertruck mampu menarik pesanan hingga seperempat juta per tahun, tetapi realitanya jauh dari harapan.
Pada tahun lalu, Tesla hanya mampu menjual sejumlah 38.965 unit Cybertrucks, angka yang jauh dari ekspektasi awal. Bahkan dengan peningkatan penjualan pada kuartal pertama tahun ini, penurunan signifikan tetap terjadi. Tidak hanya Cybertruck, Model Y juga mengalami penurunan dalam penjualan, meskipun merupakan mobil yang terus ditingkatkan dan diperbaharui.
Kondisi ini diperparah dengan penurunan angka pengiriman mobil secara global, dengan Tesla mengalami penurunan sebesar 13% dalam dua tahun terakhir. Sementara industri mobil lain mengalami peningkatan penjualan. Semua situasi ini menunjukkan adanya masalah dalam strategi pemasaran dan manajemen produksi yang harus segera diatasi oleh Tesla untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dan meningkatkan penjualan di pasar otomotif global.