Nissan sedang dalam proses bangkit setelah beberapa tahun sulit dengan kehilangan besar dan rencana perubahan besar. Produsen mobil ini mengambil langkah drastis dengan memberhentikan ribuan pekerja dan menutup beberapa pabrik sebagai bagian dari upaya penghematan biaya. Namun, selain dari pemangkasan biaya, Nissan juga memiliki rencana untuk merilis beberapa model baru yang menjanjikan. Salah satunya adalah Nissan Micra yang akan kembali ke pasar Eropa setelah absen selama dua tahun dengan sentuhan listrik yang membuatnya berbeda dari generasi sebelumnya.
Micra dikembangkan berdasarkan platform Renault 5 namun memiliki desain unik yang membedakannya dari mobil donor. Dari ujung depan hingga belakang, Micra memiliki perubahan signifikan dengan lampu melingkar dan garis bodi yang menarik perhatian. Meskipun terlihat kecil, Micra menggunakan velg 18 inci dengan pilihan desain yang menarik. Saat memasuki kabin, pengguna akan merasakan kesan Prancis yang kuat dengan penggunaan layar ganda 10,1 inci yang dipasang di dasbor. Fitur pencahayaan ruang dalam dengan 48 warna berbeda menjadi nilai tambah dari mobil kecil ini.
Nissan berencana untuk menyediakan Micra dengan dua pilihan baterai: 40 kWh dan 52 kWh, dengan output tenaga yang sesuai. Mobil ini diproyeksikan mampu menempuh jarak yang signifikan dengan sekali pengisian daya, memberikan pilihan fleksibilitas kepada penggunanya. Dengan ukuran yang kompak, Micra menawarkan suspensi belakang multi-link yang jarang ditemui dalam mobil kelasnya. Nissan berencana untuk meluncurkan Micra di seluruh Eropa pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari upaya rebranding dan ekspansi dalam pasar mobil listrik. Tidak hanya Micra, Juke dan Twingo juga sedang dalam proses pengembangan untuk memperkuat kehadiran Nissan di pasar mobil listrik Eropa.