Analisis: Regulasi Menyita 25% Waktu Kerja Teknik Stellantis

by -27 Views

Menjadi seorang insinyur otomotif yang bertanggung jawab untuk mengembangkan mobil baru untuk pasar Eropa tidaklah mudah. Uni Eropa dikenal memiliki undang-undang yang sangat ketat terkait emisi, kebisingan, keselamatan, dan kriteria lainnya. Standar yang tinggi ini tidak hanya membuat harga menjadi lebih mahal tetapi juga memerlukan banyak waktu dalam proses rekayasa.

John Elkann, Chairman Stellantis, berbagi bahwa sebagian besar waktu seorang insinyur di industri otomotif besar dihabiskan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketat Uni Eropa. Menurutnya, lebih dari 25% dari waktu tersebut hanya digunakan untuk memenuhi aturan tersebut tanpa memberikan nilai tambah secara substansial.

Tantangan semakin meningkat dengan lebih dari 120 peraturan baru yang harus dipatuhi oleh mobil-mobil yang dijual di Eropa pada akhir dekade ini. Salah satu tantangan terbesar adalah penurunan emisi armada, dengan target rata-rata sebesar 93,6 g/km hingga 2029. Tantangan yang lebih berat akan datang untuk periode 2030-2034, di mana angka emisi harus turun menjadi hanya 49,5 g/km.

Pada tahun 2035, mobil-mobil baru di Eropa diharuskan untuk tidak menghasilkan emisi yang berbahaya, yang berarti larangan penggunaan mesin pembakaran konvensional. Kendaraan kecil juga dihadapkan pada penurunan penjualan akibat kenaikan harga yang disebabkan oleh kepatuhan terhadap regulasi yang ketat.

Para pembuat mobil diharapkan untuk berinovasi dengan memperkenalkan mobil listrik yang setara dengan mobil kei Jepang di Eropa. Meskipun tren pasar otomotif mengarah ke mobil-mobil crossover yang lebih besar, masih ada permintaan yang signifikan untuk kendaraan yang lebih ringan dan kecil di Eropa.

Dacia, merek mobil murah yang populer di Eropa, telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang signifikan dengan produk-produk ringan dan terjangkau. Birokrasi yang berlebihan di Uni Eropa dapat mengganggu upaya untuk mendorong elektrifikasi di industri otomotif.

Melonggarkan peraturan terkait mobil kecil dan menerapkan pendekatan yang mirip dengan mobil kei di Jepang dapat memberikan ruang untuk produsen mobil untuk menciptakan model yang lebih terjangkau dan efisien. Namun, dengan tren peraturan yang semakin ketat di Uni Eropa, hal ini tampaknya akan menjadi tantangan yang besar bagi industri otomotif di masa depan.

Source link