Retret kepala daerah memiliki tujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, menilai bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menyamakan frekuensi antara kedua pihak guna menciptakan hubungan yang lebih solid dan harmonis. Ujang menyatakan bahwa tujuan utama dari retret ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan ikatan emosional antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang menyeluruh, baik untuk bangsa dan negara secara umum maupun untuk pembangunan daerah masing-masing. Ujang juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam bekerja sama antara kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam mempercepat pembangunan nasional.
Harapannya, melalui kegiatan retret ini, komunikasi yang lebih baik dan sinergi yang lebih kuat dapat tercipta antara pemerintah pusat dan daerah agar keduanya dapat bekerja secara lebih efektif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sekitar 505 kepala daerah akan menjalani retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, mulai 21 hingga 28 Februari 2025, setelah pelantikan pada 20 Februari.
Pada retret tersebut, akan ada tiga materi utama yang akan diisi, antara lain pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala daerah, arahan strategis terkait dengan Asta Cita oleh para menteri, dan pembekalan kepemimpinan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Selain itu, Menteri Keuangan akan menyampaikan materi khusus terkait dengan efisiensi anggaran bagi kepala daerah. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, yang menilai retret kepemimpinan di Akmil lebih efektif dan efisien karena sarana dan prasarana yang telah tersedia sebelumnya masih dapat digunakan.