Pada bulan Februari 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat adanya deflasi sebesar 0,63%. Menurut Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, penurunan tarif dasar listrik yang dilakukan pemerintah turut berperan dalam menurunkan tingkat inflasi. Dampak dari kebijakan ini terlihat dengan harga listrik yang lebih murah bagi masyarakat Sumatera Utara. Selain tarif listrik, harga komoditas lain seperti beras juga mengalami penurunan, memperkuat tren deflasi di daerah tersebut.
Asim juga berharap bahwa kebijakan pemerintah untuk menjaga harga tetap stabil dapat membantu masyarakat, terutama saat menghadapi bulan Ramadan di mana kebutuhan bahan pokok meningkat. Meskipun terdapat efisiensi dalam pengeluaran, aktivitas pemerintahan seperti operasional kantor dan publikasi data statistik tetap berjalan normal tanpa mengurangi anggaran yang ada.
Namun, pemerintah daerah tetap perlu waspada terhadap potensi inflasi dari komoditas tertentu seperti cabai merah dan daging. Sumatera Utara, yang merupakan daerah surplus untuk produk hortikultura, harus memastikan distribusi dan suplai tetap lancar untuk mencegah lonjakan harga yang signifikan. Dengan demikian, kebijakan yang diambil diharapkan dapat membantu memperkuat kondisi ekonomi masyarakat Sumatera Utara.