Belakangan ini, skandal pengurangan takaran isi MinyaKita telah terungkap dan menyebar di pasaran. Polri telah mengungkapkan tiga modus kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap minyak goreng kemasan MinyaKita. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menjelaskan bahwa modus operandi yang ditemukan antara lain adalah isi minyak yang tidak sesuai dengan kemasan, penggunaan label palsu MinyaKita, dan operasi produsen tanpa izin. Setelah dilakukan pemeriksaan di tiga lokasi oleh Satgas Pangan Polri, masih belum diketahui jumlah perusahaan yang terlibat dalam praktik curang ini. Saat ini, temuan tersebut masih dalam proses pendalaman, dan detailnya akan segera disampaikan kepada masyarakat setelah tim melakukan ekspos sendiri.
Satgas Pangan Polri menemukan ada produk MinyaKita yang tak sesuai takarannya dalam inspeksi di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tiga merek MinyaKita yang diproduksi oleh tiga produsen berbeda diukur tidak sesuai dengan label kemasan, di mana seharusnya berukuran 1 liter, tetapi ternyata hanya berisikan 700-900 mililiter. Produsen yang terlibat antara lain PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara, dan PT Tunas Agro Indolestari. Satgas Pangan Polri telah menyita barang bukti dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa bila perusahaan MinyaKita terbukti melakukan kecurangan, maka tindakan tegas harus diambil sesuai hukum yang berlaku. Inspeksi mendadak di Pasar Jaya Lenteng Agung telah mengungkap kecurangan dalam isi dan harga jual Minyakita yang melanggar standar. Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menyebut bahwa perusahaan PT Artha Eka Global Asia telah menutup pabriknya di Depok dan pindah ke Karawang setelah kasus ini terungkap. Kementerian Perdagangan bersama Polri sedang melakukan penyelidikan lanjutan terhadap kasus Minyakita yang tidak sesuai dengan takaran yang sebelumnya ditemukan. Langkah-langkah tegas akan diambil untuk menindaklanjuti pelanggaran tersebut guna melindungi konsumen dari kerugian lebih lanjut.
