Transformasi Digital & Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melalui AI

by -14 Views

Perkembangan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) diprediksi akan menjadi game-changer dalam bisnis berbasis teknologi, diakui sebagai mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi global. Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan peluang AI, terutama karena tingkat adopsi AI yang tinggi di kawasan Asia Tenggara. Data dari Oliver Wyman 2023 menunjukkan bahwa baru 13% bisnis di Indonesia yang telah mencapai tahap adopsi AI advanced, tetapi lebih dari 80% bisnis telah mulai berinvestasi atau menggunakan AI dalam operasional mereka.

Prediksi dari laporan McKinsey Global Institute (2023) menyebutkan bahwa AI diperkirakan akan memberikan kontribusi sampai USD 13 triliun terhadap ekonomi dunia pada tahun 2030, yang setara dengan kenaikan rata-rata Produk Domestik Bruto global sebesar 1,2% per tahun. Sementara laporan PwC bahkan memperkirakan dampak AI bisa mencapai USD 15,7 triliun pada tahun yang sama. AI dipandang sebagai kekuatan utama dalam era Revolusi Industri 4.0 oleh World Economic Forum (WEF), yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah Indonesia juga semakin menyadari potensi AI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Diskusi panel bertajuk “Masa Depan AI: Mampukah Memperkuat Ekonomi Indonesia?” yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) membahas peran kedaulatan AI dalam memberdayakan Indonesia. Narasumber dari berbagai sektor mengungkapkan kebutuhan untuk kontrol penuh atas data, efisiensi, dan akselerasi digital melalui kedaulatan AI. Meskipun demikian, pengembangan AI di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti keterbatasan SDM yang memiliki keahlian dalam bidang AI, infrastruktur digital yang masih terbatas, kurangnya pendanaan dan riset & pengembangan (R&D), serta tantangan dalam pengelolaan data dan kebijakan terkait AI. Selain itu, akses terhadap teknologi juga menjadi kendala dalam pengembangan AI di Indonesia. Akan tetapi, upaya untuk mengatasi tantangan ini sudah mulai dilakukan, salah satunya melalui Kolaborasi Riset & Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas publik. Selain itu, pengembangan program studi khusus AI di Indonesia juga menjadi langkah awal dalam menanggulangi keterbatasan SDM dalam bidang AI. Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan Indonesia dapat memaksimalkan potensi AI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memanfaatkan keuntungan dari era Revolusi Industri 4.0.

Source link