Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, telah meminta penggunaan wadah atau ‘tray’ untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi oleh industri lokal, bukan impor. Hal ini diungkapkan oleh Luhut setelah pertemuan dengan Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, anggota DEN, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/3).
Luhut menjelaskan bahwa setelah hasil studi dari Prof. Arif dan timnya, mereka sepakat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Gizi untuk melakukan pengawasan bersama terhadap program tersebut. Mereka juga sepakat untuk memastikan bahwa wadah atau tray yang digunakan tidak diimpor, melainkan diproduksi secara lokal. Menurut Luhut, Presiden meminta hal ini karena masih banyak produk impor yang masuk ke dalam program tersebut, sehingga dibutuhkan kerjasama untuk melakukan pengawasan yang ketat.
DEN juga menyampaikan hasil kajiannya tentang potensi dampak dari program MBG terhadap penyerapan tenaga kerja dan kemiskinan. Mereka menyimpulkan bahwa program ini memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru hingga 1,9 juta dan mengurangi tingkat kemiskinan hingga 5,8%. Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
