Inflasi Sumut Maret Anomali – Waspadai Perbedaannya!

by -6 Views

Sumatera Utara mencatat inflasi sebesar 0,68 persen setiap bulannya, jumlah yang terhitung cukup rendah jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Menurut ekonom Gunawan Benjamin, Sumatera Utara menempati peringkat ketiga terendah dalam hal inflasi, setelah Papua Pegunungan dan Kepulauan Riau. Meskipun begitu, Gunawan memperkirakan bahwa inflasi di Sumatera Utara akan naik melebihi 1 persen akibat berakhirnya diskon tarif listrik sebesar 50% pada bulan Maret.

Menariknya, Gunawan juga menyebut bahwa inflasi tersebut kemungkinan besar dipicu oleh kenaikan tarif listrik yang membuat tagihan listrik warga Sumatera Utara menjadi lebih tinggi dari biasanya. Namun, ia mengungkapkan bahwa deflasi dari kenaikan tarif listrik sebelumnya terjadi selama dua bulan, yakni Januari hingga Februari. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor harga yang diatur pemerintah berkontribusi besar terhadap inflasi di daerah tersebut.

Meskipun begitu, harga komoditas bahan pangan pokok mengalami deflasi dan mayoritas bergerak sesuai dengan mekanisme pasar. Meskipun terjadi kenaikan harga bawang merah pada bulan Maret, Gunawan tidak melihat kontribusi signifikan dari komoditas ini terhadap inflasi. Secara keseluruhan, Gunawan meyakini bahwa inflasi di Sumatera Utara belum stabil, dan memperkirakan bahwa inflasi bulan April akan lebih dipengaruhi oleh tarif listrik yang akan diadjust atau disesuaikan.

Selain itu, Gunawan juga menyoroti bahwa kondisi inflasi yang relatif rendah saat ini menandakan adanya perlambatan pertumbuhan yang serius di Sumatera Utara. Dengan demikian, kondisi ekonomi daerah tersebut perlu terus dipantau dan dianalisis secara cermat untuk mengantisipasi potensi perubahan lebih lanjut di masa mendatang.

Source link