Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, telah mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk mengambil langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Hal ini dilakukan untuk memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama yang terdampak bencana alam. Mendagri menekankan pentingnya prediksi cuaca yang akurat untuk mengurangi dampak bencana.
Selain itu, Mendagri juga mendorong Pemda untuk bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna memperoleh informasi cuaca yang valid. Upaya ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas langkah antisipasi terhadap bencana. Dalam waktu jangka panjang, daerah-daeerah yang rawan bencana juga diminta untuk membahas skema terbaik dalam menghadapi potensi ancaman tersebut.
Untuk menjaga kelancaran arus mudik, telah disusun kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tanggal 24–27 Maret 2025. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan pemudik pada periode tertentu. Selain itu, Pemda diharapkan memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal selama implementasi WFA dan mengantisipasi potensi hambatan di jalur mudik.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai kepala lembaga terkait, termasuk Kepala BMKG, Kepala BPS, Kepala BNPB, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, serta pimpinan tinggi kementerian/lembaga terkait. Semua pihak, termasuk Pemda, didorong untuk bekerja sama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan menjaga kelancaran arus mudik demi keselamatan bersama.